Bukan kata menyerah yang membuat saya bisa berdiri seperti sekarang ini

Noor BambangHello guys and sists, beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan kesempatan emas untuk mewawancarai tokoh nomor satu di salah satu perusahaan Multinasional Oil and Gas. Sebut saja Chevron. Saat itu saya sedang aktif di salah satu majalah kampus dan saya bekerja menjadi editor. Entah mengapa saya dipercaya untuk mengemban tugas mewawancarai beliau. Entah saya kelewat keren ato emang kece, gak tau deh yaaa.. Hahahaa.. Tapi saat diberi tugas emas ini, saya langsung berkata IYA, SAYA AMBIL. Padahal kerjaan saya di balik layar jadi editor enak-enak aja coba. Hehehe

Berikut hasil tulisan saya yang dimuat di majalah kampus JTETI UGM (Voltamagz). Semoga menginspirasi kawan-kawan semua. Btw, if you need something, just tell me (my business card has been attached to this blog btw). Kritik dan saran sangat amat saya tunggu karena hal itulah kunci emas dari kesempurnaan blog ini. Makasih dan selamat membaca.

Jurnalis & Editor : Ikhwan Luthfi Syafjon

“Menjadi mahasiswa teknik Elektro adalah menjadi bagian dari warga Unggulan. Logika yg sangat kuat dan sudah terbiasa bermain dengan imajiner membuat lulusan Elektro lebih maju selangkah dibanding jurusan lainnya.” (Noor Bambang Siswoyo)

 

=======================================================================
Lahir : Malang, 28 Januari 1954
Jabatan : Vice President – CPI Sumatra Operation
Agama : Islam
Isteri : Novana Perdana Putri, Dokter (menikah sejak : Sept 1982)
Anak : Andhika Noor Prabowo, Aditya Noor Dwiprakoso, Adimas Noor Triwicaksono
Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro – ITB
Penghargaan : Safety, Proffessionals, R&A.
Karya tulis : Manajemen Asset & Integral Operation , SusKaPim 1996.
MOTO HIDUP : Balance Life & Work.
=======================================================================

Nungki, begitulah keseharian dia dikenal oleh para kerabat dekatnya. Pria asal Malang ini telah lama berkecimpung sebagai wakil presiden untuk daerah operasi Sumatera di PT Chevron Pacific Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, ia membawahi 5 departemen sekaligus. Diantaranya Asset Development North & South, Production North & South, dan yang terakhir Well-Work Departement. Beliau yang dulunya berkantor di Main Office B-21, Duri Camp – Riau ini, menjabat sebagai wakil presiden di PT Chevron, sebagai Presidium YPC (red : Yayasan Pendidikan Cendana) dan juga sebagai pembina utama KKMC.
Noor Bambang ini baru saja pensiun dari jabatannya dan sekarang ia telah menikmati hasil kerja kerasnya sendiri bersama anak dan istrinya di Jl. Panglima Polim XIII no.78 Kebayoran, Jakarta Selatan.
Menurutnya, “Sukses” adalah mendapatkan apa yang ia inginkan dan pencapaiannya itu diakui oleh orang banyak. Bisa tertawa senang dan orang lain pun mengakui kesuksesannya adalah kebanggan terbesar bagi pria berkaca mata ini.

KKN

Saat ditanya mengenai KKN (Kuliah, Kerja dan Nganggur), ia menyatakan “Kuliah adalah menimba ilmu dan mendapatkan ijazah. Jadi harus “Tekun”. Sementara Kerja adalah melakukan sesuatu untuk deliver results. Jadi harus proffessional. Dan nganggur adalah Bukan Pilihan!  Ia sendiri lebih prefer untuk Kerja daripada lanjut kuliah karena bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga pihak lain. Selain itu, bekerja merupakan ajang pengenalan dalam memilih bidang yang cocok untuk kita dan kemungkinan besar kita akan bisa sukses di sana. Menurut pria berkumis ini, menyambung kuliah S2 adalah untuk lebih Specialist dan Specific, artinya ilmu yg didapat lebih mendalam (specialist) meskipun agak lebih sempit (specific). Berbeda dengan S1 yang memang sudah bisa menentukan arah yg dia inginkan dan dapat menjadi proffessional (karena sudah punya Ilmu yang cukup dan juga Skill yang matang) dalam arena pekerjaan. Oleh sebab itu mereka tidak perlu S2 dulu. Sebenarnya, untuk bisa bertanding dan unggul di dunia kerja hanya dibutuhkan Proffessionalisme tinggi yang terdiri dari Ilmu dan Skill yang cukup.

UGM?

“Bagaimana pendapat bapak ttg lulusan UGM yang bekerja di perusahaan bapak?” Om Nungki ini pun menjawab bahwa UGM adalah salah satu Universitas terbaik yang ada di Indonesia. Akan tetapi para lulusannya sebaiknya perlu diajarkan dan dibiasakan untuk lebih memiliki daya juang yang tinggi alias Fighting Spirit-nya lebih diperkuat dan jangan cuman nrimo saja atau cepat puas dengan hasil yang telah didapat.

Elektro oh elektro

Ditanya tentang prospek ke depan elektro, dia hanya bisa menjawab bahwa Sarjana Elektro biasanya sangat kuat dalam “Logika” dan oleh sebab itu dapat bekerja di bidang apapun. Bisa di bagian Oil Business, Bank, MGMT, PLN, Perbengkelan, Industri, dll.
Menjadi mahasiswa teknik Elektro adalah menjadi bagian dari warga unggulan menurutnya. “Logika yg sangat kuat dan sudah terbiasa bermain dengan imajiner membuat lulusan Elektro lebih maju selangkah dibanding jurusan lainnya. Karena bila menghadapi sesuatu yang “real atau nyata” akan tidak menghadapi kesulitan lagi sebab sudah terbiasa bertanding di level unggulan (tough : imajiner),” tambahnya.
Jika ditilik lebih dalam lagi, ia ternyata dulu ingin sekali masuk Teknik Mesin ITB tapi karena nilainya saat tes memungkinkan dia untuk masuk Elektro ITB, maka dia memilih untuk masuk Elektro ITB. Dan saat itu, Teknik Elektro ITB adalah menempati passing grade nomor satu.

STL ato SIE?

Di Teknik Elektro ITB, ia mengambil STL (Sistem Tenaga Listrik). Dan menurutnya, pilihan apapun yang kita ambil nantinya saat penjurusan, mau itu STL atau SIE, itu sama saja tergantung mana yg lebih kita sukai dan kita tertarik plus cocok dengan diri kita sendiri. InsyaAllah kalau kita srek dan cinta dengan apa yang kita pilih, kita akan sukses kok.

Penting gak pak berorganisasi itu?

Ia pun menjawab : Berorganisasi di kuliah itu perlu dan penting karena pasti dibutuhkan juga setelah lulus kuliah nanti. Jadi kalau tidak dilakukan sewaktu kuliah, nanti sewaktu kerja, kita akan gugup duluan saat menjalani organisasi yang ada di perusahaan.
Artinya apa? Kalau kita tidak pernah sama sekali ikut organisasi saat perkuliahan, saat bekerja nanti, kita harus memulai untuk belajar berorganisasi dari awal lagi dan itu pasti butuh waktu. Dan ingat, dalam pekerjaan nanti, kita selalu akan berhadapan dengan masalah-masalah organisasi yang pastinya kita dituntut untuk cepat dan tanggap mengatasi problematika yang ada.

Curhat dong pak
Kisah sukses yang dialaminya memang bertangga mulai dari sukses yg kecil-kecilan menjadi Sukses yg besar. Misalnya berhasil dari posisi paling rendah terus bertangga hingga ke posisi orang nasional pertama di Sumatra Operations. Jadi kesimpulannya : Sebuah sukses BESAR mustahil didapat tanpa merakit sukses-sukses kecil yang dipadu menjadi sukses besar.
Jangan sangka semua yang ia raih didapat dengan mulus. Kegagalan terbesar yang ia pernah dapatkan adalah saat ia gagal masuk ITB pada tahun pertama lulus SMA dan ia mengulang tahun berikutnya. Dan alhamdulillah, ia baru masuk ITB tahun berikutnya.
Beliau sangat patuh pada SOP (red : Standard Operating Procedure) Perusahaan. Dia sangat marah jika ada bawahannya yang tidak patuh pada SOP pekerjaan. Mukanya langsung murung ketika mendapat laporan kecelakaan. Apalagi jika kecelakaan itu mencabut nyawa seseorang.
Waktu senggang yang ia punya, ia habiskan dengan melakukan hobinya (bermain golf), nonton TV di teras atau ngopi-ngopi sambil merokok.
Harapan terbesarnya pada ketiga orang anaknya adalah sukses dalam hidup mereka masing-masing dan sukses yang mereka raih harus melebihi sukses yang ia raih sekarang.
Ibu dan istrinya adalah orang yang paling berpengaruh dalam hidupnya. Karena ibulah yang membuat dia bisa hadir dan bernafas hingga saat ini. Dan istrinyalah orang yang paling setia mendengar segala keluh kesahnya saat ia pulang dari rutinitas bekerja.

“I may fail. but not a failure because I was not ready. but I failed because God does not want me to succeed”
(saya boleh gagal. Tapi bukan gagal karena saya tidak siap. Tapi saya gagal karena Tuhan memang tidak menginginkan saya untuk berhasil)
-Mario Teguh-

9 thoughts on “Bukan kata menyerah yang membuat saya bisa berdiri seperti sekarang ini

  1. Wawaaan hehe setelah baca artikelmu topiknya sangat menarik. Meskipun aku bukan anak elektro tapi aku bisa termotivasi lewat tulisan ini. Eh boleh kasih saran ga? Boleh dong ya hehehe. Alangkah lebih baik kalo wawancaranya lebih mendalam lagi. Aku ngerasa masih banyak yang bisa ditulis, seperti ada sesuatu yg bombastis yang bisa dimasukin ke artikel ini. Karena topiknya bagus jadi sayang kalo ngga dimaksimalkan 🙂 lalu menurut aku yang mungkin agak perlu dibenahi adalah alur ceritanya. Di paragraf terakhir agak membingungkan fokus pembahasannya. Aku sebagai pembaca sempet bingung *loh kirain mau bahas ini kok malah lari kesini* kira-kira seperti tu. Anyway, aku salut kamu mengemban tugas ini dengan semangat. Great job Wan! Masukanku boleh diterima boleh juga tidak hehehe keep up the good work my friend!

    1. Halo lastry. Wah lama gak jumpa.. hahaha.. pakabar? Btw makasih banget udah kasih saran. InsyaAllah aku terima kok sarannya 🙂 nice one i’ve ever got. Kemarin itu wawancaranya pas beliau lagi di masa masa akhir pengurusan makanya gak mendalam bgt. Soalnya beliau sibuk sana sini dan aku jga rada takit kalo ganggu beliau. Hehehe. Btw makasih ya saranya. Sangat membangun. Hehehe.. nanti kan saja wawancara (aku lbh suka bilangnya ngobrol2) ama tokoh2 yg lain. Hehehe…

      1. Baik wantok. Kamu gimana? 🙂 ohh pantesan kalo ngobrol disela2 kesibukan beliau jadi takut mengganggu ya. But I like it! Ga banyak orang dapet kesempatan seperti yang kamu dapet. Ditunggu lho postingan ngobrol2 berkualitas dengan tokoh yg lain 😉

  2. wah kisah ini menginspirasi saya untuk bisa menjadi orang yang selanjutnya menjadi sukses.

    kalau menurut saya isinya sudah bagus hanya saja kurang banyak yang dapat diceritakan.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.